SEKILAS TENTANG TENAGA DALAM & MENAHAN NAFAS

Mengapa muncul istilah TD atau Sejenisnya ?

Suatu sore ketika disebuah kantor akan diadakan pesta tahun baru karyawan lain dikejutkan dengan pemandangan yang unik. Yaitu ketika seorang staf cleaning service yang berbadan kurus mampu mengangkat 6 karung beras sekaligus yang berukuran 75 kgs. Tentu saja banyak pertanyan yang menganggap bahwa orang tersebut memiliki tenaga dalam, atau memiliki kesaktiannya lainnya. Setelah di teliti lebih lanjut ternyata karyawan baru tersebut sebelumnya bekerja dipelabuhan sebagai buruh angkut barang. Setelah tahu jawabannya maka teman-temannya menganggap wajar hal itu walau pun aktivitas tersebut bukanlah hal yang wajar dilakukan oleh manusia normal.

Disini jelaslah bahwa istilah TD atau sejenisnya selalu dikaitkan dengan hal-hal yang tidak biasa dilakukan oleh manusia normal, untuk bisa melakukan aktivitas tersebut dibutuhkan pembiasaan organ tubuh secara rutin, baik itu memang pekerjaan sehari-hari ataupun dengan melakukan latihan-latihan tertentu.

Ada juga keunikan yang dimiliki manusia karena paparan radiasi elektromagnetik ataupun radiasi listrik dan lainnya secara terus menerus sehingga tubuh “mungkin bermutasi” oleh paparan radiasi tersebut. Hal ini bisa kita lihat pada kontes manusia magnet di Vietnam baru-baru ini.

Mengapa Sekarang ini banyak yang berminat mengikuti latihan tenaga dalam ?

Berdasarkan pertanyaan yang saya ajukan pada penggiat tenaga dalam (di senam pernapasan) lebih dikarenakan kesadaran akan pentingnya kesehatan (penggiat rata-rata berumur 30 tahun keatas) dimana kurangnya tempat pelatihan olahraga yang sesuai, ada erobik tetapi kebanyakan diikuti oleh kaum hawa, ada juga fitness tetapi sebagian menganggap terlalu berat untuk dilakukan oleh orang-orang seumuran tersebut.

Maka dengan bermunculan pelatihan tenaga dalam untuk kebugaran (senam pernapasan) dengan janji janji mengobati beberapa penyakit dengan waktu yang cukup singkat membuat orang-orang tersebut tertarik ditambah lagi dengan keunikan-keunikan yang ada didalamnya.

Menurut pengamatan saya, TD di Indonesia terbagi menjadi tiga unsur : yaitu. 1 Unsur seni pernapasan + Fisik 2 Unsur meditasi & Konsentrasi Dan 3 Unsur mantra atau doa baik itu berupa lisan maupun tulisan (Rajah). Disini saya mencoba menjelaskan proses dari unsur-unsur tersebut satu persatu, semoga didapat pemahaman baru bagi teman-teman penggiat tenaga dalam khususnya.

1. Seni pernapasan adalah suatu proses mengolah “menahanan napas” disertai gerakan “jurus tenaga dalam”. Mengapa menahan napas ?. berikut petikan dari hasil tanya jawab saya dengan seorang dokter puskesmas.

Menahan napas apalagi dengan durasi waktu yang terlalu lama dan sering "mungkin"sebaiknya tidak dilakukan. Karena dengan menahan napas akan membuat organ-organ tubuh kekurangan oksigen sehingga mungkin terjadi mallfungsi pada organ tersebut. Ditambah dengan menahan napas maka CO2 di paru-paru tidak segera keluar dan mungkin bisa diserap oleh darah sehingga akan menimbulkan efek racun pada organ tubuh tertentu. tetapi dengan menahan nafas 5 atau 7 hitungan dilakukan setelah bangun pagi "katanya" bisa untuk mengurangi endapan CO2 atau kadar polutan yang melekat diparu-paru kita. latihan dilakukan dengan gerakan perenggangan anggota tubuh kita..

Apakah ada hubungannya antara menahan napas dengan ATP atau energi sejenisnya ?, Hal itu mungkin saja terjadi (sang dokter tersenyum mungkin tahu arah pembicaraan saya) dengan adanya suatu keadaan yang lain ditubuh, maka tubuh akan memberikan reaksi baik berupa perubahan kimia tubuh atau pun lainnya. Tapi hal tersebut masih menjadi penelitian di negara-negara maju dan menjadi rahasia mereka.

Dari jawaban diatas maka saya coba membuat opini tentang tujuan penahanan napas pada tenaga dalam :

Dengan menahan napas yang lama dan sering dilakukan maka akan terjadi aspek traumatic pada organ tubuh bahkan otak, aspek trauma disini baik berupa perubahan kimia ataupun kerusakan organ tertentu karena kekurangan O2 dan faktor keracunan CO2 yang diserap darah.

Kasus kurangnya oksigen keotak dapat kita lihat dikonser-konser musik, dimana ketika seseorang berdesakan dan susah untuk bernapas maka banyak penonton khususnya wanita yang histeris dan jatuh pingsan kadang berteriak-teriak tidak sadar.

tetapi bila latihan pernapasan dilakukan dengan benar maka dapat membersihkan organ paru-paru dari endapan polutan yang kita hisap.

• Dalam ilmu terawangan biasanya penggiat akan melihat terowongan berwarna biru, hal ini juga terjadi pada orang-orang yang mengalami pingsan atau bahkan mati suri, yang dikarenakan reaksi otak karena kekurangan oksigen. Jadi pada ilmu penerawangan latihan menahan nafas bertujuan untuk memberikan efek traumatic pada otak yang mungkin dapat mengkondisikan otak tersebut untuk tujuan tertentu, seperti telephaty, lucid dream atau bahkan out of body.
• Bila kita perhatikan, setiap manusia ketika memulai untuk mengangkat beban yang berat biasanya angkatan pertama dilakukan dengan menahan nafas, serta untuk pelari jarak pendek dilakukan dengan menahan nafas. Hal ini mungkin dilakukan karena dengan menahan nafas maka energi tubuh dapat digunakan secara maksimal dan ter arah.
• selain menahan nafas biasanya penggiat tenaga dalam melakukan efek traumatic (melatih jurus dan melatih benturan) pada beberapa anggota tubuh untuk menghasilkan reaksi penguatan pada organ tertentu, kemampuan untuk merespon rasa sakit pada level tertentu dan bahkan membuat peka atau pun membuat mati rasa pada organ tertentu.

Jadi pada kasus ini sebaiknya pelatihan tenaga dalam jangan dilakukan bagi anak-anak dibawah 12 tahun, karena diumur itu otak masih memerlukan nutrisi dan oksigen untuk meningkatkan perkembangan otak.

Untuk penggiat tenaga dalam setiap selesai melakukan latihan tenaga dalam ada baiknya untuk melakukan meditasi dengan pernafasan yang dalam untuk mengembali kan suplai oksigen pada paru-paru.

Selamat berlatih, semoga ilmu anda mendatangkan manfaat